Bengkulu – (16/3) Kepala Divisi Pemasyarakatan (Pujo Harinto) mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas II Bengkulu untuk melakukan sosialisasi terkait penundaan sementara layanan kunjungan dan pembinaan kerohanian maupun kemandirian guna menghindari berbagai pertemuan yang melibatkan banyak orang, atau dikenal dengan istilah social distancing guna mencegah mewabahnya virus corona. Kebijakan terpusat ini berlaku selama dua minggu mulai Senin (16/3/2020) hingga Selasa (31/3/2020).
Kadivpas menyebut dengan penerapan social distancing, tidak hanya kunjungan keluarga bagi penghuni lapas yang ditiadakan, namun juga berlaku bagi kunjungan tim layanan yang juga ditunda sementara.
“Tidak hanya berlaku bagi kunjungan keluarga, social distancing itu. Kita kan ada program pembinaan yang datang tiap hari dateng tim layanan, terus instruktur-instruktur kesenian, dan pelatihan itu kita tunda juga. Jadi lapas menjalankan secara mandiri di dalam, jadi kalau biasanya rohani islam pak ustad biasanya dateng, ini ga usah pakai pak ustad ngaji sendiri begitu,” jelasnya.
Langkah ini pun telah diterima hangat oleh penghuni lapas. Para penghuni lapas telah menyadari bahwa kebijakan ini bukan untuk mengurani hak-hak warga binaan melainkan sebagai upaya memproteksi mereka dari penyebaran corona di dalam lapas.
“Bisa dibanyangkan jika kita tidak melakukan pembatasan, maka virus akan menular ke warga binaan melalui pembesuk. Itu yang menjadi perhatian dan fokus kita.” terangnya.
Menurutnya, meski ditutup warga binaan masih dapat berkomunikasi dengan keluarganya melalui wartel. Wartel ini dibuka setiap hari untuk komunikasi dengan keluarga.
Selain social distancing, Kadivpas meerintahkan kepada Kepala LPP untuk mengelorakan tindakan pencegahan mulai dari sosialisasi, pemasangan banner-banner edukasi, penyemprotan disinfektan, penyediaaan sarana-sarana deteksi seperti pengukur suhu tubuh, masker, penyediaan sarana cuci tangan dengan sabun dan hand sanitizer.
“Edukasi ke warga binaan untuk selalu hidup sehat, sering-sering cuci tangan, olahraga panas panasan DD, supaya virusnya mati kena matahari, begitu,” tegasnya.
Adapun saat ini tercatat terdapat 119 warga binaan dan 4 anak bawaan (bayi) yang telah rutin mendapatkan pemantauan kesehatannya setiap hari. (Humas)