BENGKULU - Sebagai salah satu perayaan tradisi masyarakat yang kini berkembang menjadi festival terbesar di Provinsi Bengkulu, Tabut selalu memiliki daya tarik tersendiri. Memiliki keunikan dan ciri khas pada penyelenggaraannya, festival ini berhasil menarik minat para warga lokal bahkan wisatawan dari dalam dan luar negeri. Setelah diselenggarakan selama 10 (sepuluh) hari lamanya, tepat pada Senin malam ini (15/07/2024), Festival Tabut resmi ditutup oleh Gubernur Provinsi Bengkulu (Rohidin Mersyah).
Hadir pada penutupan festival ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sandiaga Uno) yang dalam hal ini diwakili oleh Staf Ahli Bidang Inovasi dan Kreativitas (Restog Krisna K), DPR RI, DPRD Provinsi Bengkulu, OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu, Forkopimda, tokoh adat serta perwakilan dari Badan Masyarakat Adat (BMA).
Sementara itu, hadir mewakili Kantor Wilayah Kemenkumham Bengkulu, Kepala Kantor Wilayah (Santosa) didampingi oleh Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM (Andrieansjah).
Mengawali kegiatan, disampaikan laporan pelaksanaan oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu (Murlin Hanizar) dimana Festival Tabut yang merupakan warisan budaya Islam dan sejarah yang panjang di Provinsi Bengkulu selalu diperingati setiap 1 Muharam sampai 10 Muharram, yang bertepatan pada tanggal 6 hingga 16 Juli 2024. "Pada penyelenggaraan tabut kali ini setidaknya terdapat 17 (tujuh belas) Tabut Sakral dan 16 (enam belas) Tabut Pembangunan/Budaya yang akan bersanding di malam penutupan penyelenggaraan Tabut dan akan dibuang pada Selasa 16 Juli 2024", tambahnya.
Melanjutkan kegiatan, dilakukan penyerahan piagam Kharisma Event Nusantara (KEN) untuk festival Tabut 2024. Selain itu, tak hanya hadir sebagai tamu undangan, pada acara ini Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Bengkulu berkesempatan untuk menyerahkan Sertifikat Hak Kekayaan Intelektual berupa Pencatatan Hak Cipta atas Logo Natural Bengkulu dan Festival Tabut kepada Gubernur Provinsi Bengkulu.
Selanjutnya, menutup kegiatan secara resmi, melalui sambutannya, Gubernur Provinsi Bengkulu menyampaikan bahwa sebagai sarana pembangunan ekonomi dan melestarikan adat dan budaya Provinsi Bengkulu, beliau berkomitmen untuk terus mengangkat dan merawat adat dan Budaya Provinsi Bengkulu. "Festival Tabut Bengkulu menjadi salah satu agenda yang masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN). Festival Tabut telah menjadi agenda spektakuler yang bisa membawa dampak besar bagi perekonomian di Provinsi Bengkulu", tegasnya. (Humas.Ed-MD).