SINERGI DENGAN BNN, PENUTUPAN LAYANAN REHABILITASI SOSIAL NARKOTIKA BAGI WBP LAPAS KELAS IIA BENGKULU

WhatsApp_Image_2022-09-01_at_15.05.38.jpegWhatsApp_Image_2022-09-01_at_12.00.27.jpegWhatsApp_Image_2022-09-01_at_12.00.13.jpegWhatsApp_Image_2022-09-01_at_12.00.17.jpegWhatsApp_Image_2022-09-01_at_12.00.21.jpegWhatsApp_Image_2022-09-01_at_12.00.05.jpegWhatsApp_Image_2022-09-01_at_12.00.02.jpegWhatsApp_Image_2022-09-01_at_12.00.08_1.jpeg

BENGKULU - Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Bengkulu yang diwakili oleh Kepala Bidang Pelayanan Tahanan, Kesehatan, Rehabilitasi, Pengelolaan Benda Sitaan, Barang Rampasan Negara Dan Keamanan (Alfonsus Wisnu Ardianto) beserta jajaran menghadiri kegiatan penutupan program rehabilitasi sosial narkotika bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN), Kamis (1/9/2022). Turut hadir secara langsung Kalapas Kelas IIA Bengkulu (Ade Kusmanto), dan Kepala BNN Kota Bengkulu yang diwakili oleh Kepala Sub Koordinator Rehabilitasi, Badan Narkotika Kota Bengkulu ( Dr.Duma Sibutarbutar, M.H).

Pelaksanaan layanan rehabilitasi sosial narkotika di Lapas IIA Bengkulu berlangsung dari periode Januari sampai dengan Juni 2022 dengan jumlah residen sebanyak 100 orang. Dari hasil rehabilitasi yang telah dilakukan terjadi perubahan perilaku dan pola pikir yang baik dalam mengikuti layanan rehabilitasi sosial narkotika.

Kalapas Bengkulu dalam sambutannya menyampaikan urgensi rehabilitasi ini sangat penting terutama masih banyak nya kasus warga binaan pemasyarakatan yang terjerat kasus penyalahgunaan narkoba. "Permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika telah mendapatkan perhatian serius oleh Pemerintah Indonesia” ungkapnya. Senada dengan hal tersebut, Alfonsus wisnu Ardianto menjelaskan tingginya tindak pidana narkotika berdampak pada terjadinya kondisi over kapasitas dengan kasus narkotika terbanyak di Lapas dan Rutan yang menimbulkan masalah kesehatan serta kemanan ketertiban” pesannya. Tidak lupa beliau menyampaikan rasa terimakasih atas sinergitas yang selalu dijaga dengan baik bersama seluruh stakeholder.

Dalam kesempatan yang sama, Perwakilan BNN mengucapkan terima kasih atas Kerjasama yang terjalin selama proses rehabilitasi, dari laporan yang disampaikan residen menunjukan sikap optimisme, proaktif, peduli untuk lepas dari jeratan narkoba, selain itu nilai kualitas hidup yang semakin tinggi dan hasil negative saat di tes urine. “Semoga kegiatan positif ini dapat dilanjutkan di tahun berikutnya sebagai upaya pemberantasan terhadap narkotika di Indonesia” tutupnya. (OP/DH/ED-AF)


Cetak   E-mail