TINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK JADI FOKUS STUDI TIRU KE KANIM BOGOR

 bogorcover.jpg

Bogor - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bengkulu melakukan kunjungan dalam rangka Studi Tiru ke Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Bogor, Jumat (12/11). Kedatangan rombongan yang dipimpin oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Bengkulu (Imam Jauhari) dalam hal ini diwakili oleh Kepala Divisi Administrasi (Johan Manurung), Kepala Divisi Pemasyarakatan (Ika Yusanti), Plh. Kepala Divisi Keimigrasian (Poltak Marojahan) beserta jajaran diterima dan disambut baik oleh Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Kanim Bogor (Hasan Abdullah) di Aula Kanim Bogor.

“Terdapat 7 satuan kerja yang masuk kontestasi WBK di jajaran Kanwil Bengkulu, salah satunya Kanim Kelas I TPI Bengkulu. Maka dengan adanya kegiatan ini diharap Kanim Bengkulu dapat meniru pelayanan dan perlengkapan penunjang yang baik dan dapat diterapkan saat kembali ke Bengkulu” ujar Kadiv Administrasi.

bogorcover2.jpg

bog3.jpg

Selain itu rombongan juga mengamati langsung proses pelayanan publik oleh petugas di Kanim Kelas I Non TPI Bogor, seperti layanan paspor drive thru, pelayanan pos yankomas dan seluruh pelayanan keimigrasian.

Kasi Izin Tinggal dan Status Keimigrasian (Said Azmi Basri) menyampaikan paparan terkait penguatan terhadap Kelompok Kerja. ”Before after pembangunan ZI harus otentik dan terlihat. Kita harus menunjukan perubahan dan peningkatan pelayanan publik tidak sekedar ada tetapi harus tepat guna bagi pengguna layanan. Ruang-ruang penunjang harus selalu dilakukan perawatan dan bila perlu dilakukan penambahan fasilitas” pungkasnya.

WhatsApp_Image_2021-11-12_at_14.04.20.jpeg

WhatsApp_Image_2021-11-12_at_14.04.23_1.jpeg

Satuan kerja harus memiliki layanan unggulan, pada Kanim Bogor yaitu pelayanan paspor drive thru, baik untuk pengguna mobil maupun motor. Pastikan kanal pengaduan, layanan konsultasi harus direspon cepat. Media sosial harus aktif agar mudah diakses masyarakat yang membutuhkan. Kompensasi pelayanan kepada pengguna layanan harus diberikan apabila layanan tidak sesuai standar pelayanan diluar faktor force majeur. Demikian diskusi berlangsung aktif dan hangat.

Semoga Kanim Kelas I Non TPI Bogor dapat menularkan keberhasilannya pada Kanwil Bengkulu dan Kanim Kelas I TPI Bengkulu. (HUMAS).


Cetak   E-mail