Jakarta – Usai dibuka oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto Rangkaian Seminar Nasional Keimigrasian Bersama Universitas Pertahanan RI berlanjut pada pembicara sesi pertama dan sesi kedua, Selasa 19 November 2024. Turut hadir dalam seminar ini, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bengkulu, Santosa, didampingi oleh Kepala Divisi Keimigrasian Victor Manurung.
Sesi pertama seminar menghadirkan Ketua Perkumpulan Analis Imigrasi Indonesia (PERANIM), Bambang Widodo, sebagai pembicara utama. Bambang membawakan tema “Dialektika Cara Pandang Keimigrasian Strategis dalam Menyongsong Indonesia Emas”, yang menyoroti pentingnya peran imigrasi dalam mendukung transformasi nasional.
Menurut Bambang, perubahan cara pandang terhadap kebijakan keimigrasian menjadi hal krusial dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. "Keimigrasian tidak lagi hanya sebatas administrasi, tetapi juga menjadi instrumen strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, keamanan, dan diplomasi Indonesia di tingkat internasional," ungkap Bambang dalam paparannya.
Sesi kedua diisi oleh Dekan Fakultas Keamanan Nasional Universitas Pertahanan RI, Mayjen Pujo Widodo, dengan tema “Peran Imigrasi dalam Keamanan Nasional guna Mendukung Ketahanan Nasional Negara”. Dalam paparannya, Mayjen Pujo menekankan pentingnya keimigrasian dalam konteks menjaga kedaulatan negara dan keamanan nasional.
"Imigrasi memiliki fungsi strategis dalam menghadapi ancaman lintas negara, seperti perdagangan manusia, terorisme, dan kejahatan siber. Oleh karena itu, penguatan pengawasan dan kolaborasi antarinstansi menjadi sangat penting," ujar Mayjen Pujo.
Ia juga mengapresiasi langkah pemerintah yang terus meningkatkan pengawasan lalu lintas orang, termasuk melalui modernisasi teknologi keimigrasian. "Ketahanan nasional harus menjadi prioritas, dan imigrasi adalah salah satu garda terdepan dalam mendukung stabilitas negara," tambahnya.
Dalam kesempatan ini, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Bengkulu, Santosa, menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan seminar yang menghadirkan berbagai perspektif strategis. Menurutnya, diskusi yang dilakukan mampu memberikan pandangan baru yang relevan untuk pengembangan kebijakan keimigrasian.
Seminar Nasional Keimigrasian ini menjadi momentum penting untuk mengevaluasi dan merumuskan langkah-langkah strategis yang diperlukan dalam menghadapi tantangan global. Kolaborasi antara pemerintah dan institusi akademik, seperti Universitas Pertahanan RI, diharapkan dapat memperkuat sistem keimigrasian yang modern dan adaptif.
Acara ini sekaligus menjadi bagian dari komitmen bersama untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 melalui penguatan peran keimigrasian dalam berbagai aspek, termasuk keamanan, ekonomi, dan diplomasi. (Humas/ED-MD.)