Jakarta - Dalam sesi lanjutan Rapat Koordinasi Akselerasi Corporate University, Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM, Nico Afinta, memaparkan materi dengan topik "Transformasi SDM Menuju Indonesia Emas 2045". Dalam kesempatan ini, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bengkulu, Santosa, dan Kepala Divisi Administrasi, Machyudhie turut hadir mengikuti kegiatan. Rabu (6/11)
Nico Afinta menekankan bahwa pengembangan kompetensi ASN merupakan kunci utama dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan nasional. Untuk mencapai target kualitas ASN yang diharapkan, diperlukan langkah-langkah strategis yang terukur dan sistematis. Pemetaan gap keterampilan menjadi langkah pertama yang penting untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan pada masing-masing pegawai, diikuti dengan pelatihan berkelanjutan untuk mengembangkan kompetensi mereka secara maksimal.
"Pelatihan yang dilakukan harus terus menerus, relevan dengan kebutuhan zaman, dan disertai dengan evaluasi pasca pelatihan untuk mengukur sejauh mana pencapaian keterampilan tersebut," ujar Nico.
Ia juga menekankan pentingnya penguatan budaya belajar di kalangan ASN agar mereka tidak hanya memiliki pengetahuan yang up-to-date, tetapi juga keterampilan yang dapat diadaptasi dengan cepat terhadap perubahan lingkungan kerja. Hal ini diyakini akan mempercepat pencapaian Indonesia Emas 2045, di mana ASN dapat berperan sebagai pilar utama dalam pemerintahan yang lebih efisien, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Dengan berbagai upaya ini, Kementerian Hukum dan HAM berharap dapat berkontribusi dalam membentuk ASN yang kompeten, berkarakter, dan berintegritas tinggi. Humas (Ed/Md)